Sabtu, 01 Desember 2012

Sejarah Perkembangan Senam

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI    1
KATA PENGANTAR    2
PERKEMBANGAN SENAM
A. Sejarah Perkembangan Senam    3
B. Sistem Senam yang Berpengaruh     5
C. Pengertian Senam     8
D. Karakteristik Senam     8
E. Macam Macam Senam
I.    Senam Lantai    9
II.    Senam Kesegaran Jasmani (SKJ)    10
III.    Senam Artistik    11
IV.    Senam Aerobik    14
V.    Senam Osteoporosis    15
VI.    Senam Ritmik    16
VII.    Senam Si Buyung    18
DAFTAR PUSTAKA     19




KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa karna atas berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah bidang study Penjaskes ini dengan judul “The Development Of Gymnastics”.
Makalah ini disusun sebagai tugas remedial bidang study Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dengan materi “senam lantai”. Makalah ini berisikan sejarah singkat senam serta perkembangannya baik di dalam maaupun di luar negri.
Makalah ini tentu saja masih jauh dari yang diharapkan, maka dari itu kritik dan saran yang membangun selalu saya harapkan guna penyempurnaan makalah ini. Tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya makalah.

Amlapura, November 2012


Penulis,












PERKEMBANGAN SENAM

A.    Sejarah Perkembangan Senam

Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal dari kata Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu itu orang-orang berlatih tanpa memakai pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk mengadakan latihan senam. Pada zaman itu Gymnastik dilakukan dalam rangka upacara-upacara kepercayaan yaitu guna menyembah Dewa Zeus.
Pada awal permulaaan abad ke-20, senam telah menjadi rencana pendidikan di sekolah-sekolah Amerika. Hal ini berkat usaha dari Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood. Frederik Jahn adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan latihan-latihan gimnastik dengan pertunjukan-pertunjukan patriotik. Dia juga menemukan beberapa perelatan senam, diantaranya adalah palang horizontal, palang sejajar, kuda-kuda melintang, dan bak lompat.
Senam mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1912, ketika senam pertama kali masuk ke Indonesia pada jaman penjajahan Belanda. Masuknya olahraga senam ini bersamaan dengan ditetapkannya pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di sekolah-sekolah. Dengan sendirinya senam sebagai bagian dari penjaskes juga diajarkan di sekolah. Senam yang diperkenalkan pertama kali pada waktu itu adalah senam sistem Jerman. Sistem ini menekankan pada kemungkinan-kemungkinan gerak yang kaya sebagai alat pendidikan.
Lalu pada tahun 1916 sistem itu digantikan oleh sistem Swedia (yang menekankan pada manfaat gerak), sebuah sistem yang dibawa dan diperkenalkan oleh seorang perwira kesehatan dari angkatan laut kerajaan Belanda, bernama Dr. H. F. Minkema. Lewat Minkema inilah senam di Indonesia mulai tersebar, terutama ketika ia pada 1918 membuka kursus senam swedia di kota Malang untuk tentara dan guru. Namun demikian, cikal bakal penyebaran olahraga senam dianggap berawal dari Bandung. Alasannya, sekolah pertama yang berhubungan dengan senam didirikan di Bandung, ketika pada thun 1922 di buka MGSS (Militaire Gymnastiek en Sporschool). Mereka yang lulus dari sekolah tersebut selanjutnya menjadi instruktur senam Swedia di sekolah-sekolah. Melihat perkembangannya yang baik, MGSS kemudian membuka cabang-cabangnya antara lain di Bogor, Malang, Surakarta, Medan dan Probolinggo.
Masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 merupakan akhir dari kegiatan senam yang berbau barat di Indonesia. Jepang melarang semua bentuk senam di sekolah dan di lingkungan masyarakat, digantikan oleh “Taiso”. Taiso adalah sejenis senam pagi (berbentuk kalestenik) yang harus dilaksanakan di sekolah-sekolah sebelum pelajaran dimulai, dengan iringan radio yang disiarkan secara serentak. Sebelum dan sesudahnya, murid-murid diharuskan memberi hormat kepada kaisar Jepang, Caranya, dengan aba-aba yang dikumandangkan yang berbunyi “sei kei rei,” semua murid harus membungkuk dalam-dalam menghadap utara (Tokyo) di mana kaisar Tenno Heika bersemayam. Jaman Taiso tidak berlangsung lama. Pada jaman kemerdekaan senam yang diwajibkan Jepang ditentang di mana-mana. Dengan penolakan ini, semua warisan pemerintah Belanda akhirnya dipakai kembali di sekolah-sekolah.
Peristiwa penting dalam olahraga senam di jaman kemerdekaan terjadi pada tahun 60-an. Peristiwa penting pertama adalah didirikannya induk organisasi senam Indonesia pada 14 Juli 1963. Induk organisasi tersebut disebut PERSANI, yang merupakan singkatan dari Persatuan Senam Indonesia. Ketua PB Persani pertama adalah Bapak R. Suhadi. Peristiwa penting kedua terjadi pada tahun 1964, di mana cabang senam menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam GANEFO (Games of the New Emerging Forces) yang bisa diartikan sebagai pekan olahraga negara-negara yang baru muncul. Sebagai mana diketahui, Ganefo adalah produk pemikiran politik Soekarno (Presiden pertama RI) untuk menggalang kekuatan negara-negara baru di percaturan international, serta sekaligus sebagai balasan atas tindakan IOC yang memecat Indonesia dari keanggotaannya. Negara yang berpartisipasi pada cabang senam tersebut adalah Cina, Rusia, Korea, Mesir, dan tuan rumah Indonesia. Adapun cabang senam yang dipertandingkan adalah senam artistik.
Itulah tonggak awal perkembangan senam di Indonesia hingga sekarang. Dari peristiwa Ganefo itulah senam artistik mulai dikenal luas di Indonesia, sehingga pada tahun 1969, senam dipertandingkan untuk pertama kalinya di PON VII di Surabaya. Namun demikian, karena kekhususan alat serta minimnya sumber daya manusia yang terlibat, perkembangan cabang olahraga senam di Indonesia seolah berjalan lamban.


B.    Sistem Senam yang Berpengaruh
Untuk melihat sistem senam yang berpengaruh pada perkembangan sistem senam di Indonesia, mau tidak mau kita harus melihat juga sistem-sistem senam yang berpengaruh di Belanda, karena pada hakekatnya senam di Indonesia merupakan kepanjangan sejarah senam Belanda.
1.    Pengaruh Sistem Jerman di Negri Belanda
1)    Carl Euler (1809-1885)
Carl Euler datang ke Belanda dengan memperkenalkan senam yang diajarkan secara metodis di perkumpulan dan sekolah-sekolah. Meskipun demikian, sebenarnya perkembangan metodik senam di negeri Belanda dimulai dari sekolah-sekolah marinier, yang kemudian menyebar ke sekolah umum lewat para perwira yang telah bebas tugas (pensiun). Dan satu hal harus dicatat, bahwa pengaruh turnen ini dianggap mengandung aspek negatif karena terlalu besarnya penekanan pada aspek prestasi daripada terhadap unsur pendidikannya.
2)    Spiesz Lama
Spiesz Lama kemudian diperkenalkan pula metode Spiesz (1862) yang menekankan pada penggunaan alat-alat seperti palang tunggal, palang sejajar, dan tiang untuk memanjat. Menurut Spiesz senam tidak hanya untuk mencapai ketangkasan (prestasi), tetapi juga untuk kesehatan dan penguasaan diri. Sejak tahun 1863 gymnastiek di negeri Belanda menjadi pelajaran wajib.
2.    Pengaruh Sistem Swedia di negeri Belanda
Pada tahun 1910, sistem Jerman mulai tergeser popularitasnya oleh sistem Swedia. Kelebihan sistemini dinilai dari kepraktisannya untuk bisa dilakukan di sekolah-sekolah, karena bisa dilakukan secara klasikal. Di samping itu, sistem Swedia dianggap memiliki kelebihan karena lebih menekankan pada manfaat dari gerakan-gerakannya. Pendukung sistem Swedia di Belanda adalah H.V. Blijenburg. Ia berpropaganda tentang betapa pentingnya sistem Swedia bagi peningkatan kesehatan (manfaat) pemakainya. Ketika sistem Swedia masuk ke negeri Belanda, senam di Indonesia masih menganut sistem Jerman, yaitu turnen dari Jahn dan metode Spiesz, yang tepatnya sistem ini masuk pada tahun 1912. Setelah bertahan sekitar 4 tahun, lalu sistem Jerman ini tergeser oleh sistem Swedia yang dibawa dan diperkenalkan oleh Dr. H. F. Minkema.
3.    Pengaruh Sistem Denmark di negeri Belanda
1)    Niels Bukh Setelah Perang Dunia I
Pengaruh  sistem Swedia mulai tergeser oleh sistem Denmark yang dibawa ke Belanda oleh Niels Bukh. Niels Bukh menilai bahwa sistem senam Swedia kurang dapat membentuk sikap dan gerak. Anak cukup tangkas, namun kurang lentuk. Dari situ ia kemudian menciptakan latihan peregangan, yang digabungkannya dengan latihan ketangkasan dan kekuatan menjadi “Latihan Pendahuluan.” Latihan pendahuluan inilah yang menjadi cikal bakal latihan persiapan untuk menuju ke inti latihan.
2)    J. Thulin Thulin
J. Thulin Thulin juga dianggap sebagai pembaharu senam sistem Swedia. Melalui bukunya, Si Buyung, ia menciptakan latihan yang sesuai dengan dunia anak-anak.
4.    Pengaruh Sistem Austria Pembaruan dari Swedia dan Denmark (Skandinavia)
Pengaruh Sistem Austria Pembaruan dari Swedia dan Denmark (Skandinavia)  munculnya hampir bersamaan dengan pembaharuan di salah satu negara Eropa, yaitu Austria. Gerakan pembaharuan dari Austria itu dipelopori oleh Gaulhofer dan Streicher (lebih dikenal dengan singkatan G.S.), yang berusaha meletakkan dasar yang lain setelah selesainya perang dunia (PD) I. Sistem ini berusaha menyesuaikan isi latihannya dengan usia anak didik serta menekankan pada kontraksi otot secara dinamis. Tokoh yang membawa dan mempopulerkan sistem Austria ke negeri Belanda adalah J.M.J Korpershoek, K.H. Van Schagen, dan W. Rob. Lalu sistem Austria ini masuk ke Indonesia dan bertahan cukup lama sebagai sistem yang dianut oleh para ahli, baik sebelum maupun sesudah jaman kemerdekaan, dengan hanya terputus sementara ketika pasukan Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942.
5.    Metode STO Bandung Setelah perang dunia ke II
Burger dan Groll menerapkan sistem Austria lebih lanjut. Sayangnya sistem baru ini tidak dapat berkembang pesat di Indonesia, karena kurangnya tenaga ahli dan kecenderungan inertia masyarakat sendiri terhadap sesuatu yang dianggap baru. Kondisi demikian bertahan cukup lama, hingga tahun 1963.
Menyadari kondisi yang tidak menguntungkan tersebut, beberapa pembina senam dari STO Bandung mulai memikirkan upaya pembaharuan. Tercatat, pembaharuan tersebut diupayakan dalam wilayah metode yang dirasa kurang menekankan pada aspek prestasi. Lewat pemikiran dan upaya yang dilakukan Drs. H. M. Irsan, MA. dan Drs. Imam Hidayat, keduanya dosen senam STO Bandung, pada tahun 1964 lahirlah metode baru yang disebut Metode STO Bandung. Metode ini secara otomatis segera menggeser pemakaian metode Gaulhofer dan Streicher yang sebelumnya berlaku di mana-mana. Akhirnya, metode ini dijadikan rujukan di beberapa STO lain serta pengajaran senam di sekolah-sekolah serta perkumpulan senam di seluruh Indonesia.



C.    Pengertian Senam
Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern dari senam ialah Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus.
Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun di sekolah. Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa diajarkan senam, baik oleh orang tua, maupun oleh pengajar olahraga di sekolah. Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh, yang menjadi arti penting bagi kelangsungan hidup manusia.

D.    Karakteristik Senam
Ciri~ciri senam:
1.    Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja
2.    Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu misalnya meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan,meningkatkan keindahan gerak, serta meningkatkan kesehatan tubuh)
3.    Gerakannya harus selalu tesusun dan sistematis
Berdasarkan ciri~ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan potensi pribadi secara harmonis.

E.    Macam ~ Macam Senam
I.    Senam Lantai
Senam lantai atau dalam bahasa Inggris disebut floor exercise adalah salah satu bagian dari rumpun senam. Sesuai dengan istilahnya, maka gerakan-gerakan senam dilakukan di atas lantai yang beralaskan matras atau permadani. Senam lantai sering juga di sebut dengan senam bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan tidak membawa alat atau menggunakan alat.
Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 X 12 m dan dapat ditambahkan matras sekeliling area selebar 1 meter untuk menjaga keamanan pesenam yang baru melakukan latihan atau rangkaian gerakan. Unsur-unsur gerakannya terdiri mengguling, melompat berputar di udara, menumpu dengan dua tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang pada waktu melompat ke depan atau ke belakang.
Bentuk gerakannya merupakan gerakan dasar senam perkakas, bentuk latihannya pada putera maupun puteri pada dasarnya adalah sama, hanya untuk puteri seringkali dimasukkan unsur-unsur gerakan balet.
Macam-macam bentuk gerakan senam lantai antara lain:


1.    Guling ke depan
2.    Guling ke belakang
3.    Lompat harimau
4.    Keseimbangan kepala
5.    Keseimbangan tangan
6.    Handspring
7.    Back handspring
8.    Meroda
9.    Stut
10.    Round off
11.    Kep
12.    Neck kip
13.    Head kip
14.    Kayang
15.    Sikap lilin
16.    Sikap kayang
17.    Salto
18.    dll


II.    Senam Kesegaran Jasmani (SKJ)
Senam Kesegaran Jasmani atau sering disingkat dengan SKJ adalah senam masal yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia. Senam ini biasanya diiringi oleh lagu berirama dari berbagai propinsi yang diaransemen ulang dan biasanya dilakukan oleh sekelompok peserta besar. SKJ biasa dilakukan di tempat-tempat umum di Indonesia di hari-hari tertentu dalam satu minggu, yaitu hari Jumat pagi. Senam ini beserta musik yang mengiringinya menjadi sangat populer di tahun 80-an dan 90-an saat masa pemerintahan Orde Baru.
Perbedaan dengan Senam Pagi Indonesia, Seri Senam Pagi Indonesia (SPI) diperkenalkan di akhir 70-an dengan SPI seri A, B, C dan D untuk anak-anak sekolah. Senam Kesegaran Jasmani diperkenalkan pada awal 1984 berdasarkan Surat Perintah Menpora untuk diajarkan ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Daftar Senam Kesegaran Jasmani Indonesia Serta Pengembangannya
1.    SKJ '84
Lagu pengiring diaransemen oleh Nortier Simanungkalit
2.    SKJ '88
Lagu pengiring diaransemen oleh Januar Ishak. Satu seri berdurasi sekitar 5 menit.
3.    SKJ '93
Lagu pengiring diaransemen oleh Januar Ishak. Satu seri berdurasi 12 menit 9 detik untuk versi satu seri, berisi Pemanasan, Inti, dimulai dari lagu:
a)    Yamko Rambe Yamko (Papua)
b)    Jali Jali (Jakarta)
c)    Tanduk Majeng (Jawa Timur)
d)    Cing Cangkeling (Jawa Barat)
e)    Rasa Sayange (Maluku)
f)    Paris Barantai (Kalimantan Selatan)
4.    SKJ '94
Lagu pengiring sama dengan SKJ 93, hanya diberi hitungan.
5.    SKJ Usia SD '96
6.    Diaransemen oleh FX Sutopo, berisi Pemanasan, Inti, Pendinginan dan Pelemasan) durasi  sekitar 10 menit.
7.    Senam Sajojo
Diiringi dengan lagu Sajojo dari Papua.
8.    Senam Poco – Poco
Diiringi dengan lagu Poco-Poco dari Sulawesi Utara.
9.    Senam Kubro Siswo
Diiringi dengan lagu dan gerakan dari hasil penyerapan tarian adat Jawa yaitu tari Kubro Siswo. Musik identik dengan beduk, terompet, dan gamelan.
10.    Senam Lansia
Biasanya diikuti oleh peserta yang sudah lanjut usia atau tidak memiliki kemampuan fisik normal dan sehat seperti anak muda.




III.    Senam Artistik
Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Wadah inilah yang  kemudian membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam~pesenam Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam.
Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya. Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
Peralatan Senam Artistik
1)    Untuk putra menggunakan 6 alat
    floor exercise (lantai) : ukuran 12×12 m
    pommel horse (kuda-kuda pelana) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.10
    parallelbar (palang sejajar) : panjang 3.50 m, jarak 0.48 s/d 0.52 m, tinggi 1.75 m
    rings (gelang-gelang) : tinggi 2.55 m dan jarak 0.50 m
    horse vault (kuda-kuda lompat) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.35 m
    horizontal bar (palang tunggal) : panjang 2.40 m dan tinggi 2.55 m
2)    Untuk putri ada 4 alat
    horse vault (kuda-kuda lompat) : panjang 1.60 dan tinggi   1.20 m
    univen bars (palang bertingkat) : panjang 2.40 m, tinggi palang bawah 1.50 m, tinggi palang atas 2.30 m
    balance beam (balok keseimbangan) : panjang 5.00 m dan tinggi 1.20 m
    floor exercise (lantai) : ukuran 12×12 m
Peraturan Umum Senam Artistik
1)    Kejuaraan Beregu (kompetisi I)
Setiap regu terdiri dari 6 pesenam putra/putri. Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putra 6 alat, putri 4 alat Juara beregu (kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak dari jumlah 5 pesenam terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian pilihan. Nilai maksimum untuk putra adalah: 12 nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib dan pilihan), 60 nomor pertandingan x 50 = 300 (pilihan) Nilai maksimum untuk putri adalah: 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan pilihan), 4 nomor pertandingan x 50 = 200 (pilihan).
b)    Kejuaraan perorangan serba biasa (kompetisi II)
Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari jumlah peserta dibatasi 3 pesenam dari tiap Negara/daerah, Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putri 4 alat. Juara perorangan serba bisa (kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi II pada seluruh alat Nilai maksimum untuk putra = 120
Nilai maksimum untuk putri = 80
c)    Kejuaraan perorangan per alat (kompetisi III)
Peserta finalis diambil dari 8 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat tersebut. Dibatasi 2 pesenam dari tiap Negara/daerah dan hanya 3 alat yang boleh diikuti oleh seorang pesenam. Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putri 4 alat Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan nilai kompetisi III pada masing-masing alat.

IV.    Senam Aerobik
Aerobik adalah suatu cara latihan untuk memperoleh oksigen sebanyak-banyaknya. Senam Aerobik adalah olahraga untuk peningkatan kesegaran jasmani bukan olahraga prestasi, akan tetapi olahraga preventif yang dapat dilakukan secara masal. Pembagian senam Aerobik menurut cara melakukan dan musik pengiring, yaitu:
a)    High impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan keras)
b)    Low impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan ringan)
c)    Discorobic (kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik aliran keras dan ringan disko)
d)    Rockrobic (kombinasi gerakan-gerakan aerobik dan ringan serta gerakan-gerakan rockn’roll
e)    Aerobic sport (kombinasi gerakan-gerakan keras dan ringan serta gerakan-gerakan kalestetik/kelentukan)
Tahap-tahap melakukan senam aerobik adalah sebagai berikut:
1. Pemanasan selama 10 menit
2. Latihan inti selama 15 – 20 menit
3. Pendinginan/pelemasan selama 5 menit


V.    Senam Osteoporosis
Banyak orang tidak menyadari kalau osteoporosis atau penyakit keropos tulang merupakan pembunuh tersembunyi (silent killer). Penyakit ini hampir tidak menimbulkan gejala yang jelas. Sering kali osteoporosis diketahui justru ketika sudah parah. Tidak heran, banyak ahli mengatakan untuk menghindari osteoporosis tidak bisa dilakukan sekali saja, tetapi harus melalui proses yang dimulai dari pencegahan sejak dini. Karena patah tulang yang dialami seseorang saat ini, sebetulnya tidak lepas dari kebiasaan masa lalu. Misalnya, kurang mengkonsumsi kalsium, jarang berolahraga, tidak mengkonsumsi gizi seimbang, dan mengisi kegiatannya dengan gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, minum minuman beralkohol, dan lain sebagainya. Pola makan dan hidup seperti itu bisa mendorong terjadinya osteoporosis.
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau patah. Kendati osteoporosis dikenal sebagai penyakit silent killer, tidak berarti kedatangannya tidak bisa diantisipasi. Osteoporosis sebenarnya bisa dicegah, tetapi dengan beberapa persyaratan. Untuk mencegah osteoporosis, maka kebiasaan merokok, minum kopi, alkohol dan soft drink harus dikurangi. Sebaliknya harus membiasakan mengkonsumsi makanan mengandung kalsium tinggi seperti teri, udang rebon, kacang-kacangan, tempe atau minum susu karena kalsium merupakan elemen mineral yang paling banyak dibutuhkan untuk kesehatan tulang.
Tetapi, yang perlu diingat dalam mencegah osteoporosis, gizi saja tanpa dibarengi oleh latihan fisik ternyata tidak cukup. Untuk itu ada senam osteoporosis untuk mencegah dan mengobati terjadinya pengeroposan tulang. Daerah yang rawan osteoporosis adalah area tulang punggung, pangkal paha dan pergelangan tangan. Prinsip latihan fisik untuk kesehatan tulang adalah latihan pembebanan, gerakan dinamis dan ritmis, serta latihan daya tahan (endurans) dalam bentuk aerobic low impact.

VI.    Senam Ritmik
Senam ritmik atau disebut juga senam irama adalah senam yang dilakukan dengan iringan musik atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam irama dapat dilakukan dengan atau tanpa menggunakan alat. Senam irama merupakan pengembangan dari senam yang mempunyai tugas menyalurkan hasrat bergerak,untuk menyiapkan fisik agar menguasai latihan-latihan yang diperlukan dalam seni gerak. Alat yang biasa digunakan dalam senam irama antara lain bola, tali, tongkat, simpe/ hola hop, dan gada.
1.    Maat dan Irama
Perbedaan maat dengan irama yaitu  maat merupakan pengulangan bagian-bagian yang sama sedangkan irama adalah pengulangan bagian-bagian yang menyerupai Maat yang dikenal antara lain 2/3 contoh lagu (Potong Bebek Angsa/ Gelang si Patu Gelang), Contoh lagu dengan maat 3/4 (Naik-Naik ke Puncak Gunung/Burung Kakaktua) , Contoh maat 4/4 (Si Patokaan/Potong Padi)
2.    Kelentukan tubuh
Kelentukan tubuh adalah kemempuan seseorang dalam menggerakkan sendi-sendi maupun otot pada sudut tertentu yang dinamis, fleksibel dan elastis seperti dengan mudahnya melipat tubuh maupun anggota badan dalam meliuk, merentang menekuk, membungkuk yang akan diperoleh dalam waktu yang lama dengan latihan aktif
3.    Kontinuitas gerakan
Kontinuitas berupa rangkaian gerak yang tidak terputus.Rangkaian gerak ini diperoleh dari gerakan tersusun yang siap di tampilkan menurut perkembangannya senam irama di bagi dalam 3 aliran:
a)    Senam irama yang berasal dari seni sandiwara dipelopori oleh Delsartes seorang sutradara
b)    Senam Irama yang berasal dari seni musik dipelopori oleh JACQUES DALCROSE guru musik.
c)    Senam Irama yang berasal dari seni Ballet dipelopori oleh RUDOLF VAN LABAN (Hungarian)
Rangkaian gerak senam irama meliputi rangkaian gerak ayunan lengan dan rangkaian gerak langkah kaki.
Manfaat senam irama:
    Dapat membakar lemak berlebihan dalam tubuh
    Meningkatkan daya tahan jantung
    Merupakan suatu program penurun berat badan
    Memperbaiki penampilan otot paha,lengan, pinggang perut dan dada
Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah :
1.    Kelentukan
2.    Keseimbangan
3.    Keluwesan
4.    Fleksibilitas
5.    Kontinuitas
6.    Ketepatan dengan irama

VII.    Senam Si Buyung
Senam Si Buyung bersifat tematis dan campuran dari beberapa pelajaran yang berhubungan antara senam, bermain-main, bercakap-cakap, bercerita, bernyanyi, belajar mendengarkan, memperhatikan dan menirukan. Gerakan~gerakan siswa atas khayalannya masing-masing dan dikerjakan menurut kekuatan masing-masing, gerakan yang tak sama tidak perlu dipermasalahkan. Semua contoh dari guru tidak perlu dilakukan terus-menerus tetapi cukup pada permulaan gerakan saja, kemudian murid menirukan dan meneruskan gerakannya.
Senam si Buyung haruslah berisi sifat-sifat yang sesuai  dengan sifat-sifat anak seumur 6 - 8 tahun itu ialah harus mengingat bahwa anak-anak itu selalu: (a) mempunyai keinginan bermain, (b) pikiran khayal yang selalu hidup meliputi jiwanya, dan (c) selalu bergantian timbulnya pikiran khayal itu.









Daftar Pustaka

http://pendidikanjasmani13.blogspot.come/2012/05/sejarah-senam-indonesia.html
http://penjasminu.blogspot.com/2009/02/sejarah-perkembangan-senam-1.html
http://www.anneahira.com/macam-macam-senam.htm
http://poetrasentence.wordpress.com/2012/03/14/sejarahpengertian-senam-dan-jenis-senam/
http://desibelajar.blogspot.com/2010/11/5-macam-cabang-senam.html
http://57galang.blogspot.com/2012/02/pengertian-senam-dan-jenis-jenis-senam.html

Sabtu, 10 November 2012

Resensi Novel Negeri 5 Menara



Identitas buku
Judul        :  Negeri 5 Menara
Penulis    :  A.Fuadi
Penerbit    :  PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit    :  2010
Cetakan    :  Kedelapan, Agustus 2010
Tebal        :  xiii + 424 halaman
Harga        :  Rp 50.000,00
ISBN        :  978-979-22-4861-6

Alif Fikri, seorang anak desa Maninjau, Bukittinggi, dan teman baiknya Randai memiliki impian yang sama yaitu masuk ke SMA Bukittinggi Sumatera Barat dengan berbekal nilai ujian yang lumayan bagus. Namun, mimpinya seakan sirna begitu saja, karena Amaknya tidak mengijinkan. Ibunya ingin ia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Pilihan yang sulit bagi Alif, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mondok di Pesantren meskipun dengan setengah hati.
Tiga hari tiga malam Alif bersama ayahnya melintasi punggung Sumatra dan Jawa menuju Pondok Madani, pesantren modern di pelosok Jawa Timur yang akhirnya menampung Alif di dalamnya dengan suka, duka, persahabatan, dan pengajaran-pengajaran Pondok Madani yang sederhana namun mengena. Para santri dilatih untuk menjadi intelektual dan mampu menganalisa berbagai ilmu dari sudut pandang islam. Sehari-harinya mereka wajib menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Jika melanggar, sudah dipastikan akan mendapat hukuman karena Pondok Madani sangat ketat dengan pengawasan dan kedisiplinannya.
    Biarpun masuk karena terpaksa, namun Alif mulai menyukai kehidupan di pondok, walau terkadang surat dari Randai, teman baiknya di Bukittinggi, sedikit menggoyahkan hatinya. Bersama sahibul menara, Atang, Baso, Raja, Said, dan Dulmajid, Alif menerima ilmu dengan hati ikhlas dan dididik oleh guru-guru yang juga ikhlas mengajarnya. Mantra sakti “Man Jadda Wajada” telah menambah semangatnya untuk membuat Amak bangga padanya. Kehadiran Sarah, yang menjadi buah bibir diantara para santri, membuat kehidupannya di Pondok Madani semakin berwarna. Walau hanya dapat melihat wajahnya beberapa detik, Alif sudah merasa senang bukan kepalang.
    Suatu hari, Baso mengeluarkan semua keluh kesahnya pada para sahibul menara di bawah menara masjid, tempat favorit mereka untuk menceritakan impian-impian mereka. Hingga akhirnya Baso memutuskan keluar dari pondok dan mengejar mimpinya yang lain, menghapalkan Al-Quran sembari merawat neneknya yang sakit. Keputusan Baso kembali menghidupkan penyakit lama Alif, padahal mondok di Pondok Madani tidak lama lagi. Untuk kali ini, dengan terpaksa Ayahnya ikut turun tangan dan meyakinkan untuk bertahan hingga lulus. Dan akhirnya Alif menurut dan menyelesaikan pendidikannya di pondok.

Kelebihan :
1.    Menggunakan gaya bahasa yang cukup menarik, ungkapan-ungkapan dan peribahasa  dalam penulisannya, seperti “man jadda wajada”. Ungkapan-ungkapan seperti ini sangat diperlukan dalam pembuatan novel. Dampak positifnya novel ini akan memiliki ciri khas yang selalu diingat pembacanya.
2.    Pembaca tidak akan bosan membaca kehidupan di pondok karena penulis menggunakan alur campuran. Dimulai dengan mengambil setting Alif yang sudah bekerja lalu mulai masuk ke dalam ingatan-ingatan Alif akan kehidupannya di Pondok Madani, kemudian kembali lagi menuju kehidupan Alif di masa sekarang.
3.    Novel ini dapat mengubah pola pikir kita mengenai kehidupan pondok yang hanya belajar agama saja. Karena dalam novel ini selain belajar ilmu agama, ternyata juga belajar ilmu umum seperti kesenian, bahasa Inggris, dan bahasa Arab.
4.    Novel ini mampu memberikan motivasi bagi pembaca untuk tidak mudah putus asa dan jangan pernah berhenti untuk bermimpi karena “man jadda wajada” siapa yang bersungguh sungguh pasti berhasil.




Kekurangan :
1.    Penulis kurang mampu memperlihatkan puncak ketegangan, konflik dalam cerita kurang menonjol sehingga pembaca merasa dinamika cerita sedikit datar. Hal ini mungkin disebabkan karena penulis membuatnya berdasarkan kisah nyata tanpa bermaksud melebih lebihkan. Mungkin akan lebih baik jika penulis membuat konflik-konflik yang lebih menegangkan sehingga dapat membuat pembaca lebih puas.
2.    Bagian akhir cerita yaitu sebelum Sahibul Menara bernostalgia tidak digambarkan secara jelas. Hal ini membuat pembaca merasa ada bagian yang hilang dan belum terselesaikan.




Jumat, 09 November 2012

Proposal Usaha Happy Pizza


I.    NAMA BADAN USAHA
Happy Pizza, terdiri dari dua kata yaitu happy dan pizza, kami memilih kedua kata tersebut karena apabila diterjemahkan merupakan harapan kami. Happy memiliki banyak arti diantaranya senang, bahagia, selamat, dan juga keberuntungan. Untuk itu kami berharap pelanggan yang berkunjung ke resto kami merasa senang dan nyaman atas pelayanan yang kami berikan. Sedangkan kami memilih kata pizza, karena produk unggulan kami adalah pizza. Jadi, Happy Pizza bermakna roti dengan topping lezat diatasnya yang membuat pelanggan senang dan ingin menikmatinya kembali.
II.    LATAR-BELAKANG
Saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya kebanyakan  mereka lebih memilih untuk membeli makanan cepat saji dari pada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit lebih mahal. Dari pemikiran inilah kami mempunyai ide untuk membuat bisnis usaha Resto Happy Pizza. Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order. Bagaimana peluang pasar yang hendak kami masuki dalam bisnis kami dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kami harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kami dan sejauh mana kemampuan kami untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapan mental dan keberanian memulai berwirausaha dengan singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan.
Keunggulan dari Resto Happy Pizza adalah kami mengutamakan pelayanan dan kenyamanan bagi para pelanggan, kami juga menawarkan makanan Italy dengan cita rasa Indonesia dengan harga yang terjangkau, ruang makan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti free WiFi.
Sedangkan kelemahan dari Resto Happy Pizza adalah bahan bahan tambahan yang sulit di temukan di Bali, sehingga kami masih mengimport dari luar.
III.    TUJUAN
Tujuan pendirian Resto Happy Pizza :
1.    Memperoleh keuntungan
2.    Memperkenalkan makanan Italy di Karangasem
3.    Menganekaragamkan jenis makanan di Karangasem
4.    Menyerap tenaga kerja lebih banyak

IV.    WAKTU
Usaha Resto Happy Pizza akan mulai beroperasi tanggal 12 Desember 2012, dengan kurang lebih 5 hari waktu persiapan, diantaranya:
1.    Tahapan persiapan lokasi             : Hari ke-1
2.    Tahapan persiapan lokasi        : Hari ke-2
3.    Tahapan pengadaan peralatan        : Hari ke-3
4.    Tahapan pengujian            : Hari ke-4
5.    Tahapan pelatihan & pendampingan    : Hari ke-5

V.    TEMPAT, ALAT, DAN PEMBAGIAN TUGAS
A.    Tempat
Rencana lokasi Resto Happy Pizza akan ditempatkan di daerah yang memenuhi syarat sebagai berikut:
1.    Lokasi dekat dengan kawasan kantor dan pendidikan seperti Universitas, SMA, maupun SMK.
2.    Lokasi berada di pusat keramaian.
3.    Lokasi berada di tengah kawasan penduduk
Lokasi yang kami prioritaskan adalah di Jalan  Ngurah Rai ( Depan SMA N 1 Amlapura) dengan pertimbangan:
1.    Lokasi dekat dengan beberapa Perguruan Tinggi seperti Universitas Parisada Hindu Darma Indonesia,
2.    Di sekitar lokasi ada beberapa sekolah antara lain SMA N 1 Amlapura, SMP N 1 Amlapura, dan SMA Parisada.
3.    Lokasi berada di sekitar komplek perkantoran instansi pemerintahan.
4.    Lokasi dekat perumahan penduduk.
B.    Alat
1.    A.C
2.    Oven
3.    Kompor gas
4.    Peralatan masak
5.    Peralatan makan
6.    Meja makan + tempat duduk
7.    Mesin hitung
8.    Meja kasir
C.    Pembagian Tugas

Komponen organisasi Resto Happy Pizza yang akan diterapkan adalah:
     Owner untuk saat ini satu orang, bertanggung jawab atas kelancaran keseluruhan manajemen  Resto Happy Pizza dan pemasaran, menciptakan sistem sistem kerja dan pengelolaan saham, melakukan negosiasi bisnis, mencari investor, dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan  pengembangan perusahaan dengan dibantu oleh manajernya. Owner mendaptakan keuntungan tetap Rp 4.000.000,- per bulan
     Satu orang Manajer Resto Happy Pizza sekaligus Manajer Pemasaran, bertanggung jawab dalam kelancaran pengelolaan serta koordinasi karyawan dan perawatan aset juga bertanggung jawab dalam kelancaran perluasan pasar, merumuskan sistem pasar, menangani masalah perijinan, dan mampu menangani segala keluhan pelanggan. Manajer Resto Happy Pizza dan Manajer Pemasaran mendapat gaji Rp 3.000.000,- per bulan.
     Satu orang Supervisor, merupakan pimpinan karyawaguna menjaga etos kerja yang baik, disiplin. Menjaga relationship antara karyawan dengan manajer dan owner, serta mengatur jadwal kerja para karyawan. Dalam hal ini supervisor diambil dari karyawan yang dapat dipercaya baik oleh manajer maupun owner serta para karyawan. Supervisor mendapat bayaran sebesar Rp 2.500.000,- per bulan.
     Satu orang Administrasi dan Keuangan, bertanggung jawab mencatat transaksi dan dokumentasi, serta melakukan analisis keuangan. Administrasi & Keuangan mendapatkan bayaran sebesar Rp 1.800.000,-per bulan.
     Enam orang Waiters, merupakan yang bertugas melayani konsumen. Melakukan Delivery Servis dan bertanggung jawab terhadap pelayanan serta kepuasan konsumen, para Waiters mendapatkan bayaran masing-masing Rp 800.000,-per bulan.
     Empat orang Chef Cooking, bertugas membuat masakan sesuai kebutuhan konsumen dan bertanggung jawab terhadap cita rasa masakan yang dibuat. para Chef Cooking mendapatkan bayaran masing-masing sebesar Rp 1.500.000,-per bulan.

VI.    PERENCANAAN BIAYA USAHA ATAU MODAL
Pada aspek keuangan ini, Resto kami mendapat modal Rp 30.000.000,    yang berasal dari 6 orang pendiri resto ini, yang per orangnya mengeluarkan modal Rp 5.000.000.
NO    URAIAN    KUANTITAS    HARGA    JUMLAH
1    Meja makan    8 buah    Rp 100.000    Rp 800.000
2    Meja kasir    1 buah    Rp 1.200.000    Rp 1.200.000
3    Kursi    32 buah    Rp 50.000    Rp 1.600.000
4    Pemancar Wi-Fi    1 buah    Rp 700.000    Rp 700.000
5    Oven gas 3 deck    1 buah    Rp 5.000.000    Rp 5.000.000
6    Kompor 4 deck    1 buah    Rp 2.000.000    Rp 2.000.000
7    Juicer     2 buah    Rp 200.000    Rp 400.000
8    TV    1 buah    Rp 3.000.000    Rp 3.000.000
9    Komputer             1 buah    Rp 3.000.000    Rp 3.000.000
10    CCTV    2 buah    Rp 500.000    Rp 1.000.000
11    Piring     100 buah    Rp 12.000    Rp 1.200.000
12    Gelas    50 buah    Rp 6.000    Rp 300.000
13    Pisau    100 buah    Rp 1.000    Rp 100.000
14    Garpu     100 buah    Rp 1.000    Rp 100.000
15    Dll.    -    -    Rp 600.000
JUMLAH    Rp 21.000.000

VII.    HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dari Resto Happy Pizza ini :
     Menu-menu yang disajikan terbuat dari bahan-bahan yang masih segar dan sehat.
     Dapat menyajikan menu-menu terbaik kami sesuai dengan yang diharapkan konsumen.
     Dapat mengembangkan usaha dan dapat membuka cabang di daerah lain.
     Produk kami bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.
     Dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak.
     Membakitkan perekonomian daerah Kabupaten Karangasem.
   
VIII.    PEMASARAN
a.    Target Pasar
Target pasar merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha Resto bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi dimulai apabila pesanan telah diterima. Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah pemasaran, keuangan dan administrasi. Target pasar kami adalah seluruh kalangan masyarakat baik pelajar, mahasiswa, maupun pekerja kantoran yang ingin berefisien waktu dan tenaga dalam memperoleh makanan.
b.    Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran terdiri dari 3P (Price,Place,Promotion). Untuk produk, kami mesti mensurvai para pesaing-pesaing kami. Misalnya saja, menentukan 10 menu terpopuler untuk Resto di tempat kami. Nah, khusus ke 10 menu itu, kami mutlak menguasainya. Langkah berikutnya, bertanya kepada diri kita sendiri untuk maju selangkah lebih maju. Misalnya, dengan melakukan inovasi . Contoh, bagaimana caranya membuat produk kami  terlihat beda dan lebih unik.
c.    Produk dan Penetapan Harga
Untuk menetapkan harga kami perlu melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi harga Resto lain. Tidak jarang harga produk-produk sejenis terlalu mahal karena sistem produksi yang salah dan tidak efektif. Inilah hal yang patut kami hindari. Untuk itu kami perlu mencari suplier yang mampu mensuplai bahan baku yang kami gunakan dengan harga yang lebih terjangkau namun tetap menomor satukan kualitas, sehingga kami dapat menghasilkan produk dengan biaya yang lebih terjangkau. Selain itu, kami juga perlu melakukan percobaan berkali-kali untuk menemukan formula yang pas dan bisa bersaing dengan Resto lainnya.
Menu Happy Pizza


Menu makanan    Harga Per-Porsi
Bolognise Pizza     Rp 12.000
Marinara Pizza    Rp 12.000
Royale Pizza    Rp 10.000
Garlic Lover Pizza    Rp 12.000
Pizza Sausage    Rp 10.000
Margaretha Pizza     Rp 12.000
Cream of Chicken Soup    Rp 8.000
Cream of Mushroom Soup    Rp 8.000
Fruit Salad    Rp 8.000
Italian Chiken Coctail Salad    Rp 8.000
Spaghetty Bolognaise    Rp 12.000
Beef Lasagna     Rp 15.000
Spaghetty Carbonara    Rp 15.000
Fettucini Fungi    Rp 15.000

d.    Distribusi dan Promosi
Bisnis Resto adalah bisnis kepercayaan dan “rasa”. Tujuan promosi adalah agar masyarakat mengetahui Resto yang kami dirikan. Untuk itu promosi merupakan salah satu kunci terpenting dalam menjalankan usaha Resto kami. Bentuk-bentuk promosi kami antara lain:
1)    Menyebar brosur
Brosur ini disebarkan ke sekolah-sekolah, perkantoran, rumah tangga, dll.



2)    Melalui iklan di radio
Dengan memasang iklan di radio, kami harapkan  masyarakat luas dapat mengetahui  Resto Happy Pizza yang kami dirikan.
3)    Melalui Iklan di dunia maya
Kami menggunakan jejaring sosial Facebook dan Twitter untuk mempromosikan produk dari Resto kami. Selain itu kami juga memiliki satu blog yang kami gunakan untuk mempromosikan menu menu baru kami, disamping untuk mengakrabkan kami dengan pelanggan setia.
Happy Pizza Amlapura  
@HappyPizzaAmp  
www.happypizzaamlapura.blogspot.com  






IX.    PENUTUP
Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan secara mendatar. Kami akan terus mencoba berinovasi dan memperbaiki kualitas kinerja kami, agar para peminat dan konsumen puas atas produk yang kami tawarkan. Karena apabila kualitas produk kami tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan berjalan dengan baik bahkan terancam bangkrut.
Harapan kami usaha ini dapat berkembang dan mencapai keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang terlebih lagi apabila dibarengi peningkatan kualitas pelayanan dan produk kami. Kami sadar, usaha ini tidak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berusaha mengembangkan usaha Resto kami.